Dari
Thalhah Bin ‘Ubaidillah ra, ia berkata, “Aku bersama Rosulullah berjalan
melewati beberapa kebun kurma, Kemudian Rosulullah bertanya, “Apa yang
mereka lakukan ?” Orang-orang sekitar pun menjawab, “Mereka menyerbukkan
dengan menjadikan benih pejantan masuk kedalam benih
betinanya, hingga jadilah penyerbukan””. Rosulullah bersabda “Aku
menduga, Andai mereka meninggalkannya, mungkin lebih baik”, Lalu mereka
membiarkannya, dan hasil kurmanya berkurang. Mereka bertanya kepada Nabi, dan Rosulullah
pun bersabda “Apabila penyerbukan tersebut memang bermanfaat bagi
mereka, maka lakukanlah sesungguhnya aku hanya menduga saja, janganlah
kalian mengambil dugaan yang ku buat, Namun apabila aku mengabarkan pada kalian
sesuatu yang datangnya dari Alloh, maka ambillah, sesungguhnya aku tidak akan
pernah berbohong atas apa yang datang dari Alloh (dalam riwayat lain Rosulullah bersabda
“KALIAN LEBIH TAHU URUSAN DUNIAMU)” (HR. Muslim)
Hikmah Hadits tersebut,
- Imam Nawawy dalam Syarh Muslim menyatakan
wajibnya menjalanka n perintah Nabi yang berkaitan dengan hukum-huku m syariat bukan apa yang yang dituturkan oleh Nabi yang berdasarka n dugaan ataupun pendapat yang bersifat pribadi (bukan bersumber dari wahyu) seperti dalam masalah-ma salah pekerjaan, keterampila n dan urusan dunia lainnya. - Dalam segala urusan dunia yang tidak berkaitan dengan hukum
syariat (halal, haram, sah, rusak dll.) hendaknya seseorang berusaha untuk
mendalamin
ya sendiri dengan mencoba dan melakukan berbagai percobaan (observasi) agar dapat meraih kesuksesan . - Dalam urusan dunia yang tidak berkaitan dengan syariat,
baik berupa profesi ataupun adat istiadat diperkenan
kan terjadi perubahan- perubahan dan pengembang an-pengemb angan baru. - Rosulullah adalah sosok yang hampir disetiap waktunya tidak pernah berpaling dari urusan akhirat sehingga saat ditanya tentang urusan duniawi bisa saja beliau keliru sebagaimana manusia pada umumnya, atau beliau menjawabnya dengan “Kalian lebih tahu urusan duniamu”.
- Pentingnya menimbang pengalaman dari orang lain, berdiskusi, bermusyawarah karena kekurangan manusia bisa tertutupi oleh kelebihan selainnya dalam setiap permasalahan baik duniwi ataupun ukhrawy sebagaimana yang diperintahkan oleh Alloh
- “Dan bermusyawarahlah kalian dalam setiap perkara (keduniawiaan)” (QS. Ali Imron, 159)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar